27 November 2006

Oleh-oleh dari Halal Bihalal Warga Brebes



Alhamadulillah, hari Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 25 Nopember 2006, warga Brebes di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) melaksanakan “hajatan” berupa halal bihalal yang diadakan oleh Majelis Silaturahmi Warga Brebes (MASIGAB) di Wisma BULOG, Jl. Gatot Subroto, Mampang, Jakarta Selatan. Acara ini bisa dibilang sebagai “buntut” lebaran 1427 H.

Acara ini dihadiri oleh tokoh2 Brebes, pengurus MASIGAB dan undangan. Di antara yang hadir ada Kol. Purn. Syamsudin (mantan Bupati Brebes 1994-1999), Pol. Saipulah (orang deket Kapolri, katanya), Taufikurrahman (Staf Ahli MK), H. Syaifuddin (calon bupati Brebes periode mendatang), Budiantoro (Ketua umum Masigab), Para pengusaha Brebes (Abd. Husen, Hamid dkk), Mustaf (ketua harian Masigab), tokoh KPUD Brebes [lupa namanya], ada juga Kyai Masruri [cmiiw] yang juga berprofesi sebagai lawyer, ada lagi anggota tim lapindo [lupa namanya], dan undangan2 yang hadir lainnya. Bocorannya, yang diundang itu sebanyak 200-an [cmiiw], cuman yg hadir yaa ngga tahu deh .. ada 50 orang ngga yah….

Beberapa undangan yang hadir adalah rekan kita, warga FKMB –baik yang sudah dikenal maupun belum-, Didin (Banjaratma) si konsultan IT, ada juga Ipda Ade Mulya (Slatri) yang aktif di Mabes Polri, Lina (Petunjungan) yang masih berstatus mahasiswi, Titin (Tegalglagah) juga sama statusnya dengan Lina, Junaryo (Sitanggal klo ngga salah) yang ini kemungkinan udah kerja .. dilihat dari style-annya :) dan tentu saja saya hadir, meski telat, sorry :) … dan masih banyak lainnya. Cuman yang saya sebut di atas kebetulan yg saya kenal karena saya yg ngundang langsung :), dan klo boleh jujur, selain mereka ini udah pada sepuh2 .. istilahnya generasi tua lah tapi lebih mapan tentunya he2 .. maaf.

Acara dimulai telat :), yaitu pukul 11.30 WIB, itu kata si Junaryo, karena saya sendiri juga telat :). Susunan acaranya ya sambutan2 + doa penutup, makan siang dan hiburan berupa lawak. Beberapa point yang sempat terekam oleh “wartawan” FKMB adalah sebagai berikut :
• Isi sambutan pak Mustaf (ketua masigab) : “MASIGAB bukan organisasi yang bermain politik praktis”
Tanggapan :
Itu katanya …. Jadi klo boleh diartikan, tidak ada keputusan dukung mendukung kepada calon bupati brebes tertentu dari Masigab [redaksi]. Sebenarnya isi sambutannya buanyakkkk .. cuman pas saya dateng udah kata2 terakhir :)

• Isi sambutan pak Budiantoro (ketua umum masigab) : “MASIGAB sebagaimana namanya, Majelis, diharapkan menjadi wadah pengayom dari organisasi kemasyarakatan Brebes lainnya yang sudah ada, seperti IWK [kemungkinan singkatan dari Ikatan Warga Ketanggungan], PKB [bukan partai .. tapi Paguyuban Keluarga Brebes] dan lainnya, termasuk KPMDB [wadah pelajar mahasiswa brebes]”.
Tanggapan :
Loh .. ko KPMDB masuk MASIGAB ?… nah ini dia ngga pas nya … mestinya KPMDB ya independen, ngga masuk ke mana2 … dan di acara kemarin ko ngga keliatan “batang hidung” nya yah … ?? Lalu bagaimana dengan FKMB … mau nggabung ama MASIGAB apa independent ? apa mbuh bae ? …. Sing jelas, yen anggota MASIGAB kuwe rata2 wis mapan tur “sepuh2” :) .. ya arane bae Majelis, jarene kaya kuwe. Sing pan ngasih komentar monggo .. sing ora ya ora papa … dongene sih sing penting “kopi darat” ndisit, nggo mbahas organisasi dhewek ..

• Sambutan pak Syamsudin (mantan bupati) : “Perlunya ke-PD-an pada daerah sendiri, termasuk warung2 makan yang dibangun warga Brebes dengan nama Warbes alias Warung Brebes; perlunya pemberdayaan industri mandiri dan pemasarannya, seperti Batik Salem dijadikan sebagai salahsatu ciri khas wong Brebes, dll. Beliau juga mengingatkan bahwa sekarang bupati bukan lah penguasa daerah, tetapi pemimpin otonomi daerah kabupaten, seperti pada UU no 22 tahun 1999”
Tanggapan:
Setuju pak .. kita mesti PD, cuman klo kita lihat pangsa pasar secara ekonomi, nama Warbes ko belum begitu “laku” ya pak … mereka lebih “enak” dan “nyaman” dengan ndompleng kata “Warteg” alias Warung Tegal … terus yang industri kaya batik salem itu wah .. bagus banget pak .. perlu digalakkan lagi biar menjadi komoditas unggul juga .. salahsatunya dengan konsumsi produk sendiri (batik tersebut) untuk seragam batik PNS kita di Brebes …. Nah klo urusan istilah bukan penguasa daerah, saya sih terserah aja  …. Yang jelas, tanah dimanapun ada pemerintahnya .. ada yang ngatur … ada yang ngayomi ..

• Wejangan Kyai Masruri, kyai Masigab yang sedang go nasional ini .. amin, ceramahnya puanjang banget, antara lain beliau menguraikan perlunya silaturahim, hikmah dibalik Lapindo (permasalahan yang lagi hangat2nya), membangun karakteristik tasa’alun (saling memberi dan menerima) dan secuil wejangan untuk warga MASIGAB. Kata beliau, ada 5 sifat yang perlu dibangun untuk anggota Masigab, 3 diantaranya adalah : berani berkorban, saling tolong menolong dan ojo dumeh alias tidak sombong .. yang 2 lagi lupa, soalnya lagi ngobrol :), maaf.

Tapi, diakhir wejangan, beliau tetap mengingatkan perihal 5 perkara sing kudu dicamkan dalam sebuah organisasi :
1. Sapa wong-e sing nyepelekna ulama (kyai/ustadz), mengko rugi urusan agama
2. Sapa wong-e sing nyepelekna umaro (pemimpin/pemerintah), mengko rugi urusan dunia
3. Sapa wong-e sing nyepelekna tetangga, mengko rugi urusan kemasyarakatan
4. Sapa wong-e sing nyepelekna sedulur, mengko rugi urusan kebahagiaan
5. Sapa wong-e sing nyepelekna sedulur sing perek/deket (kaya sing lanang-e dhewek/wadon-e dhewek/anak atau liyane), mengko rugi urusan kasih sayang.

Terakhir, ada pesan khusus untuk warga Brebes dari hasil acara kemarin dalam bentuk kertas (saya lupa karya siapa) dan dalam tulisan di bawah, saya hanya mencontek dari teks aslinya, tentang arti kata dan gaya berbahasa yang benar, silakan ditanggapi sendiri :

SYA’IR PENDORONG IMAN

“Siap sedia membantu, teman-teman kompak. Banyak teman menjadi satu muthlaq baik akhlaq. Di mana-mana teman sangat terhormat sebagai bangunan yang lebih kuat, sebagai orang yang beriman taat pada yang Maha Kuasa seluruh jagat, yang selalu memberi nikmat dan rahmat sempurna di akhirat, Salim Muslimin abadan abidin, amin-amin ya robbal ‘alamin”.

“Alam dunia bentuk bulat seperti bola, batas ada, lingkaran ada, untuk mencari ilmu hukum agama, agar bisa menjadi pelaksana iman dan taqwa pada yang Maha Kuasa. Seluruh alam dunia siap membantu, Saudara asal usul dari Nabi Adam dan Ibu hawa. Nushu wata’awanu ‘alal birri wat taqwa. Dengan hati rela merasa lapang dada mandang pada yang Maha Kuasa Ilaa Yaumil ‘Uqba”


Mudah2an pesan di atas bisa ditangkap maknanya meski secara pribadi pada paragraf ke-2 ada yang ngga sreg, mosok bola ada batasnya ? punya 2 lingkaran, kan bulat, secara matematik, ya tak terhingga banyaknya lingkaran .. yo wis lah … mungkin maksude lingkaran depan –belakang kali yah… :)

Demikian yang bisa dilaporkan, kita kembali pada studio FKMB :) …. Ok rekan2, monggo tanggapan-e .. matursuwun.

Regards,


Selengkapnya ...

22 November 2006

Undangan Halal Bi Halal MASIGAB



Assalamu'alaikum wr wb

Dear all,

Sesuai informasi yang kami dapat dari rekan Brebes via online, bahwa warga Brebes se-Jabodetabek diundang pada acara halal bi halal warga Brebes yang diadakan oleh MASIGAB, yang akan berlangsung pada :

Hari : Sabtu, 25 Nopember 2006
Jam : 10.00 s.d. 13.00 WIB
Lokasi : Wisma Bulog, Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan

Demikian pemberitahuan ini, tak lupa kami ucapkan terimakasih buat mas Hasan (Tanjung) atas informasinya -yang katanya dari Pos Kota- dan kiranya undangan ini bisa kita respon dengan baik.

Bagaimana sedulur2 kabeh .. khususe warga FKMB ? Pada teka yah !!!

Regards,


Selengkapnya ...

17 November 2006

Problematika Kota Kita


Dear all,

Tiap kota memang punya berbagai permasalahan yang ada, termasuk Brebes tercinta. Secara umur, Brebes termasuk kota yang berumur "sangat tua", karena kalau dihitung mungkin sudah sekitar 328 tahun Brebes berdiri - ini dihitung menurut "konvensi" masyakarat Brebes bahwa kelahiran Brebes yaitu pada tanggal 18 Januari 1678-.

Nah, sebagai kota yang terkenal dengan sentra bawang merah dan telor asin, ternyata Brebes masih termasuk kawasan yang memiliki segudang permasalahan dan belum terlihat tanda-tanda menuju "kota yang maju", sebagaimana kota tetangganya, Tegal disebelah timur atau Cirebon di sebelah barat.

Memang, kita harus akui, di sana-sini kita juga wajib bersyukur akan beberapa perkembangan kota yang sudah berjalan saat ini, seperti tata kota yang cukup rapi -dari sudut penulis-, menjadi kota teladan untuk pembayaran PBB -meskipun penuh dilematis dan terkesan dipaksakan dengan menggunakan program 'talangan', dan tentu saja, kita boleh bangga akan identitas sentra bawang merah dan telor asin yang tak pernah hilang ... mudah2an.

Namun sebagai generasi kelahiran Brebes, tentu kita juga jangan menutup mata terhadap beberapa permasalahan yang memang masih menghinggap pada tubuh kota kita ini. Berikut beberapa permasalahan yang nampak jelas terlihat dari segudang permasalahan tersebut.
- Kurangnya upaya serius pemda untuk kesejahteraan warga khususnya para petani, seperti untuk antisipasi kasus "murah meriah"-nya hasil panen bawang petani Brebes sehingga masih punya nilai jual ke pasaran.
- Kurang maksimalnya -mungkin juga belum ada- program penanggulangan untuk warga di daerah tertentu yang tidak sanggup mengonsumsi makanan pokok nasi untuk keperluan harian, dll
- Belum tersedianya sarana dan prasarana kota yang memadai dan bisa dihandalkan, seperti terminal kota (syukur2 klo bisa jadi terminal AKAP seperti di Tegal), stasiun KA besar, pelabuhan dan fasilitas penunjang lainnya.
- Belum ada perguruan tinggi yang cukup diandalkan dan dibanggakan, minimal warga sendiri dan sekitarnya.
- Tentu masih banyak lainnya ....

Nah teman2 semua, sekiranya kita punya ide atau jalan solusi dari permasalahan yang kita anggap "mudah" alias "gampang" untuk kita realiasasikan bersama sesuai dengan kemampuan kita yang ada, monggo lah berbagi di sini ... dan ke depan, tentunya bisa menjadi sumbangsih untuk mereka menuju lebih baik lagi ...

Kawan, monggo berdiskusi via menu komentar/tanggapan di bawah ... matursuwun


Selengkapnya ...

15 November 2006

Moci Bareng I FKMB


Assalamu'alaikum wr wb,

Dear all, mudah2an Allah, Tuhan yang Maha Esa selalu memberkahi kita semua ..

Alhamdulillah, rencana ngumpulena bocah2 brebes sing ning dunia virtual kelakon ! Minggu, 22 Oktober 2006 di warung sate depan Masjid Agung Brebes, setelah buka puasa bersama, diadakan moci bareng + diskusi hangat seputar perkembangan Brebes dan langkah ke depan. Acara ini dihadiri 9 orang muda Brebes (bukan 10 spt yg aku bilang di milist .. maafin .. klalen) dari latar belakang yang beragam. Sebut aja mas Raha, dia adalah koordinator alias sang ketua FKMB ini (meski belum diputuskan via SK :) ..) adalah seorang aktivis LSM .. klo ngga salah sih ya seputar lingkungan gitu deh ... ada juga si Adi, lulusan UMY, yang sekarang aktif di gedung DPR selaku staf ahli ... (Di, kamu staf ahlinya siapa sih ?? ), sebagian lagi adalah konsultan IT dan lain2. Ya, mudah2an potensi dari tiap diri mereka bisa disinergikan untuk pembangunan Brebes pada khususnya dan bangsa pada umumnya .. Amin ya Robbal 'Alamin

Ini nih absensi waktu moci bareng tersebut :

Beberapa point yang bisa disimpulkan pada diskusi tersebut antara lain :
- Perlunya wadah alternatif bagi sebagian warga Brebes yang sekarang masih 'termarginal'kan dalam upaya turut serta pembangunan Brebes
- Wadah alternatif ini terbuka untuk siapa aja warga Brebes dan tidak memihak pada suatu golongan atau partai tertentu.
- Wadah alternatif ini untuk sementara disingkat dengan FKMB (Forum Komunikasi Moci Bareng, Forum Komunikasi Muda Brebes, atau yg lain .. belum diputuskan .. )
- Perlunya program kerja yang realistis dan bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat Brebes.
- Diusahakan untuk bisa bertemu dengan anggota dewan perihal kondisi real masyarakat Brebes berikut solusinya.

demikian, jika ada tambah atau kurang kata2 mohon dimaklumi ,... dan info buat warga FKMB, bahwa rekaman pertemuan kemarin sudah di tangan saya ... (gimana nih mas Fathur biaya editing-nya ... kas belum ada juga he2 .. ), InsyaAllah klo sudah ada DVD kosong, ntar saya bakarin buat yg memerlukan (kontak saya aja, Gus Maul)

Regards,

Notulen


Selengkapnya ...