06 April 2008

Ternyata : Saya Pikir-pikir Saya Tidak Bisa Bisnis

Oleh : Adib M.*


Saya pikir-pikir saya tidak bisa bisnis, ternyata setelah action saya bisa bisnis. Saya pikir-pikir saya tidak akan mampu membina relasi di China, ternyata setelah saya action saya bisa punya banyak teman dan relasi di China. Saya pikir-pikir saya tidak bisa bahasa Inggris dan Mandarin, ternyata setelah saya action saya jadi lancar berbahasa Inggris dan Mandarin.

Saya pikir-pikir saya takut dan minder berteman dengan para boss, ternyata setelah action saya bisa menjadi teman yang menyenengkan bagi mereka. Saya pikir-pikir semua orang membenci saya, ternyata setelah saya action saya bisa bergaul dengan mudahnya. Saya pikir-pikir saya termasuk orang yang punya rasa khawatir yang tinggi, ternyata setelah action tidak ada satupun kekhawatiran yang terjadi.

Saya jadi teringat kata-kata Imam Ali KRW, beliau pernah bilang ” Apabila kamu takut terhadap sesuatu, maka masuklah ke dalamnya “. Memang kita sering takut dengan bayangan kita sendiri yang ada dalam persepsi kita, kita sering mengkhawatirkan bayangan yang ada dalam prasangka kita. Kita sering dibayang-bayangi blocking mental seperti rasa tidak percaya diri, rasa minder, rasa gengsi, rasa takut, rasa khawatir, rasa cemas dan blocking mental negatif yang lainnya, sehingga kita hidup dalam bayang-bayang blocking mental tanpa pernah take action.

Blocking mental memang diperlukan tapi seperlunya saja, seperti rasa takut kita perlukan agar kita tidak gegabah dan agar kita hati-hati, namun kalau kita sudah terlalu dilingkupi rasa takut dan serba terlalu hati-hati, maka sudah selayaknya kita mengikuti kata-kata Imam Ali KRW. Jadi setelah kita belajar mencerdaskan otak kiri maka setelah itu kita take action untuk mencerdaskan otak kanan.

-----------------------------------
*Penulis adalah seorang enterpreneur kelahiran Brebes yang sekarang tinggal di Humen Town of Dongguan, Guangdong, China. Penulis juga sebagai anggota KOMBES.


Selengkapnya ...